*Designer wajib melakukan part validasi untuk
menghindari masalah-masalah seperti:
-Scretch mark
-Product stuck / tertingal di mold
-Ejector mark
-Gambar 3 dimensi tidak update
-Dimensi actual gambar 3 dimensi yang presisi tidak dibuat dimensi toleransi
tengah atau tidak sesuai kebutuhan.
*Saat proses part validasi ,part (3D) akan
disesuaikan dengan tuntutan yang ada dan diuji adakah kemungkinan masalah jika
nanti diproduksi.
*Software pembantu untuk uji part biasa
dipakai analisa Moldflow (Autodesk). Di dalam software 3D (Solidworks) ada
namun hanya beberapa. Di dalam NX ada di modul Moldex.
*Untuk Uji dengan moldflow, part tidak perlu
dirubah dahulu.
*Penggunaan software ini untuk mengetahui
masalah apa saja yang ada di parts dan masalah apa saja yang mungkin akan
timbul saat produksi.
*Masalah yang dapat diuji di moldflow:
-Posisi undercut
-Flow balancing
-Bidang perlu draft angle
-Nominal wall thickness
-Posisi gate yang disarankan (berdasa flow
resistance indicator)
-Fill time
-Plastic flow
-Kemungkinan penuhnya cetakan
-Tekanan injeksi
-Hot spot pada produk
-Udara terjebak
-Weld lines
-Sink mark
-Bending
-Diameter sprue,runner dan gate
-Dll
*Harus diketahui masalah apa saja yang tidak
boleh ada pada produk yang akan dibuat.
*Perubahan posisi gate bisa sangat berpengaruh
pada timbulnya defect.
*Setiap masalah/defect bisa dicek di dynamic
help di moldflow, baik penyebab atau solusi.
*Untuk mendalami defect tersebut dapat
dipelajari “moldflow design guide.pdf”
*Designer mengkonsultasikan dengan supervisor
jika didapati ada masalah yang kemungkinan tidak dapat ditolelir. (Isi form
untuk menanyakan ke customer jika diperlukan)
*Setelah pengujian selesai, designer dapat
merubah 3D part. Pada umumnya:
-Draft angle (cek tuntutan draft angle di 2D,
bila tidak ada pada umumnya dipakai
0.1°-1°), perlu diperhatikan posisi shut off surface.
-Merubah dimensi presisi di 3D menjadi dimensi
tengah toleransi. Jika dimensi luar biasa presisi, dan besar kemungkinan dengan
cara dibuat toleransi tengah akan out of tolerance, maka dimensi bisa
dibesarkan dahulu, setelah trial baru dilakukan fine tuning.
-Menambah parting line di 3D untuk membuat
parting surface.
*Setelah proses part validasi designer harus
sudah mengetahui:
-Posisi gate terbaik
-Jenis gate
-Konstuksi mold (2 plate/ 3 plate/ hot runner)
-Posisi insert gass vent (jika gass trap besar
dan tidak dapat dihindari). Pembuatan insert dapat dikerjakan setelah trial
namun dengan memberi space untuk insert tersebut.
-Arah release undercut dan kemungkinan
konstruksinya
-Area hot spot yang membutuhkan cooling extra
-Dimensi runner (jika di simulasikan di
moldflow)
-Bidang perlu draft angle
-Layout cetakan
-Sistem ejeksi (stripper plate, pin,
sleeve,dll)