Jumat, 15 Januari 2016

5.2 Part validasi



*Designer wajib melakukan part validasi untuk menghindari masalah-masalah seperti:
-Scretch mark
-Product stuck / tertingal di mold
-Ejector mark
-Gambar 3 dimensi tidak update
-Dimensi actual gambar 3 dimensi  yang presisi tidak dibuat dimensi toleransi tengah atau tidak sesuai kebutuhan.
*Saat proses part validasi ,part (3D) akan disesuaikan dengan tuntutan yang ada dan diuji adakah kemungkinan masalah jika nanti diproduksi.
*Software pembantu untuk uji part biasa dipakai analisa Moldflow (Autodesk). Di dalam software 3D (Solidworks) ada namun hanya beberapa. Di dalam NX ada di modul Moldex.
*Untuk Uji dengan moldflow, part tidak perlu dirubah dahulu.
*Penggunaan software ini untuk mengetahui masalah apa saja yang ada di parts dan masalah apa saja yang mungkin akan timbul saat produksi.
*Masalah yang dapat diuji di moldflow:
-Posisi undercut
-Flow balancing
-Bidang perlu draft angle
-Nominal wall thickness
-Posisi gate yang disarankan (berdasa flow resistance indicator)
-Fill time
-Plastic flow
-Kemungkinan penuhnya cetakan
-Tekanan injeksi
-Hot spot pada produk
-Udara terjebak
-Weld lines
-Sink mark
-Bending
-Diameter sprue,runner dan gate
-Dll
*Harus diketahui masalah apa saja yang tidak boleh ada pada produk yang akan dibuat.
*Perubahan posisi gate bisa sangat berpengaruh pada timbulnya defect.
*Setiap masalah/defect bisa dicek di dynamic help di moldflow, baik penyebab atau solusi.
*Untuk mendalami defect tersebut dapat dipelajari “moldflow design guide.pdf”
*Designer mengkonsultasikan dengan supervisor jika didapati ada masalah yang kemungkinan tidak dapat ditolelir. (Isi form untuk menanyakan ke customer jika diperlukan)
*Setelah pengujian selesai, designer dapat merubah 3D part. Pada umumnya:
-Draft angle (cek tuntutan draft angle di 2D, bila tidak ada pada umumnya dipakai  0.1°-1°), perlu diperhatikan posisi shut off surface.
-Merubah dimensi presisi di 3D menjadi dimensi tengah toleransi. Jika dimensi luar biasa presisi, dan besar kemungkinan dengan cara dibuat toleransi tengah akan out of tolerance, maka dimensi bisa dibesarkan dahulu, setelah trial baru dilakukan fine tuning.
-Menambah parting line di 3D untuk membuat parting surface.
*Setelah proses part validasi designer harus sudah mengetahui:
-Posisi gate terbaik
-Jenis gate
-Konstuksi mold (2 plate/ 3 plate/ hot runner)
-Posisi insert gass vent (jika gass trap besar dan tidak dapat dihindari). Pembuatan insert dapat dikerjakan setelah trial namun dengan memberi space untuk insert tersebut.
-Arah release undercut dan kemungkinan konstruksinya
-Area hot spot yang membutuhkan cooling extra
-Dimensi runner (jika di simulasikan di moldflow)
-Bidang perlu draft angle
-Layout cetakan
-Sistem ejeksi (stripper plate, pin, sleeve,dll)