Kecuali sprue gate yang tidak memiliki runner,
gate menghubungkan runner dan produk. Gate memiliki 2 fungsi utama:
-Pertama untuk
memastikan terjadinya pembekuan lebih awal pada gate (gate freeze) dan menjaga
material bertekanan di dalam cavity tidak berbalik keluar cavity setelah proses
packing/ holding. Fungsi ini membuat tidak diperlukannya tekanan injeksi dari
mesin sampai semua menjadi beku / hemat energi.
-Kedua untuk memudahkan pemisahan runner dan
produk.
Desain gate sangat penting dalam hubungannya
dengan kualitas produk dan produktifitas. Desain gate antara lain: menentukan
tipe gate, dimensi, dan lokasi yang ditentukan karena faktor: desain produk dan
desain mold, spesifikasi produk (mis: appearance, toleransi, kecenteran), jenis
material, filler dan faktor ekonomi (mis: tooling cost, cycle time, volume
maksimal scrap).
Gate menurut jumlahnya dalam satu produk
dibedakan: single gate/ gate tunggal dan multiple gate. Normalnya satu gate
terbaik, tapi kadang gate tambahan diperlukan untuk mengurangi tekanan filling
atau untuk mendapatkan aliran pengisian yang diinginkan.
Menurut produktifitasnya, gate dibedakan
menjadi automatic trim/ self degating/ gate terpisah dari produk secara
otomatis dan manually trim gate.
Biasanya ketebalan gate dibuat antara 50-80%
ketebalan produk di area gate. Untuk manually trim gate ketebalan gate bisa
sama dengan ketebalan produk. Untuk automatic trim gate ketebalannya dibuat
kurang dari 80% dinding produk untuk
menghindari terdistorsinya produk saat pemotongan gate. Untuk lebih presisinya
dapat dipakai simulasi moldflow.
Yang perlu diperhatikan saat desain gate: -Posisikan gate pada bagian produk yang paling tebal
-Perhatikan apakah gate mark diijinkan untuk area tersebut
-Hindari jetting
-Pastikan pengisian yang berimbang/ balance untuk memastikan kepadatan produk yang sama
-Perhatikan bilamana weld line akan terjadi, hilangkan, atau pastikan dapat diterima customer.
-Minimalkan udara terjebak /gass trap yang akan menyebabkan burn mark.
-Posisinya mudah bila diprlukan pemotongan/ cutting.
Ada
bermacam-macam desain bentuk gate, antara lain:
- Side gate/ edge
gate
Gate ini paling sering ditemui, dibandingkan
kebanyakan self degating gate jenis ini memerlukan tekanan yang lebih kecil dan
menyebabkan gesekan aliran/ flow shear yang lebih rendah. Karenanya gate ini
sering digunakan untuk shear sensit5e material,
material yang kekentalannya tinggi/ high viscocity material, tuntutan
kosmetik yang tinggi dan produk dengan volume yang besar.Ketika mendesain gate
ini, perlu dijaga agar panjang gate antara 0.5-1.5 mm. Gate yang panjang
mengakibatkan early gate freeze/ gate beku terlalu cepat , restriction, cacat
yang terlihat di produk adalah sink mark karena phase packing yang tidak
sempurna.
Variasi side gate dapat berupa chisel
gate dan fan gate.
Gate ini adalah modifikasi side gate dengan
menambah lebarnya. Modifikasi ini dapat meningkatkan kualitas packing dan
kosmetik dibanding side gate standar untuk beberapa produk tebal.
- Sub marine/
tunnel gate
Sub marine gate termasuk auto degating gate/
gate terpotong otomatis saat mold terbuka, dengan tanda potong gate/ gate mark
yang bagus. Untuk alasan produksi gate ini menjadi pilihan utama karena
menghilangkan proses potong gate.
Sub marine gate dapat ditempatkan baik di core ataupun di
cavity. Untuk beberapa kasus dibutuhkan sucker pin/ sprue puller untuk menahan
runner. Jarak ejector runner dari base gate ± 2 X diameter runer untuk
memastikan runner dapat melengkung untuk terlepasnya gate, bila terlalu dekat
akan menyebabkan gate tertinggal di mold atau bahkan merusak mold di area gate.
Untuk material produk yang bersifat abrasif misal glass filled, gunakan mold
dengan kekerasan tinggi atau buat insert gate yang mudah diganti.
· Banana gate