Senin, 07 Maret 2016

3.2.2 Ejector pin



*Sedapat mungkin menggunakan Ø1,2,3,4,5,6,8,10,12,14,16,20, agar stock tidak banyak macamnya.
*Diskusikan dengan supervisor jika harus menggunakan ejector pin <3mm.
*Non rotating ejector pin (Contoured ejector pins) bidang flat standard dibuat 0, dengan toleransi 0,-0.1 untuk yang tidak presisi (mis ej. pin), 0,-0.02 untuk parts presisi (mis insert core/cavity)




*Standard pocket non rotating ejector pin:
Gambar dan table??
(standard CAD)
*Hindari sedapat mungkin posisi ejector di bawah slider, bila benar-benar tidak dapat dihindari:
-buat konstruksi eject stop (menjaga supaya tidak dapat di eject saat setting bila slider belum bebas)
-Limit switch harus berfungsi dengan baik
-Buat marking di area operator side “ejector pin under slider”
-buat konstruksi positive ejection return yaitu dengan meletakkan spring CSH(spring ACME hijau) atau urethane spring ( Mizumi MAZ) di bawah return pin.




*Jarak terdekat dengan lubang cooling minimal 5mm.
*Ejector pin kecil dan panjang cenderung terjadi buckling, bengkok bahkan patah. Untuk mengatasinya dapat digunakan Stepped ejector pin  SEPD (ACME).
*Perhitungan buckling dapat dilihat di katalog Misumi hal 1556.
*Standard lubang-lubang dapat dilihat di lampiran hal??)
*Lubang suaiannya –H7, harus tertera pada drawing 2D.
*Buat layout 2d assy ejector pin bila >10 pcs.
*Standard parts yang biasa dipakai:
-EPD (ACME)
Biasa dipakai untuk: ejector pin, insert tanpa tap.
-EPC (ACME)
Biasa dipakai untuk: Insert yang di tap, angular pin.
*Marking ejector pin pada kepala ejector dan lubang dilakukan oleh bagian assy.
* Jika produk akan diambil robot, beberapa opsi bentuk kontur ujung ejector untuk mencegah produk jatuh bisa berbentuk stepped, kontur ‘+’, ‘-‘, ‘O’