*Sedapat mungkin menggunakan
Ø1,2,3,4,5,6,8,10,12,14,16,20, agar stock tidak banyak macamnya.
*Diskusikan dengan supervisor jika harus
menggunakan ejector pin <3mm.
*Non rotating ejector pin (Contoured ejector
pins) bidang flat standard dibuat 0, dengan toleransi 0,-0.1 untuk yang tidak
presisi (mis ej. pin), 0,-0.02 untuk parts presisi (mis insert core/cavity)
*Standard pocket non rotating ejector pin:
Gambar dan table??
(standard CAD)
*Hindari sedapat mungkin posisi ejector di
bawah slider, bila benar-benar tidak dapat dihindari:
-buat konstruksi eject stop (menjaga supaya
tidak dapat di eject saat setting bila slider belum bebas)
-Limit switch harus berfungsi dengan baik
-Buat marking di area operator side “ejector
pin under slider”
-buat konstruksi positive ejection return
yaitu dengan meletakkan spring CSH(spring ACME hijau) atau urethane spring (
Mizumi MAZ) di bawah return pin.
*Jarak terdekat dengan lubang cooling minimal
5mm.
*Ejector pin kecil dan panjang cenderung
terjadi buckling, bengkok bahkan patah. Untuk mengatasinya dapat digunakan
Stepped ejector pin SEPD (ACME).
*Perhitungan buckling dapat dilihat di katalog
Misumi hal 1556.
*Standard lubang-lubang dapat dilihat di
lampiran hal??)
*Lubang suaiannya –H7, harus tertera pada
drawing 2D.
*Buat layout 2d assy ejector pin bila >10
pcs.
*Standard parts yang biasa dipakai:
-EPD (ACME)
Biasa dipakai untuk: ejector pin, insert tanpa
tap.
-EPC (ACME)
Biasa dipakai untuk: Insert yang di tap,
angular pin.
*Marking ejector pin pada kepala ejector dan
lubang dilakukan oleh bagian assy.
* Jika produk akan diambil robot, beberapa
opsi bentuk kontur ujung ejector untuk mencegah produk jatuh bisa berbentuk
stepped, kontur ‘+’, ‘-‘, ‘O’